Senin, 26 Oktober 2015

Terus bedanya Burnout dengan Stress itu apa??

Burnout adalah jenis depresi dalam pekerjaan dan disebabkan oleh perasaan ketidakberdayaan, hal itu tidak disebabkan oleh stress meskipun orang yang mengalami burnout juga merasakan stres. Burnout merupakan bagian dari masalah motivasi. Seseorang yang mengalami burnout akan kehilangan motivasi, putus asa dan depresi. Lain hal nya dengan stress, seseorang dengan stress tingkat tinggi cenderung bertindak emosional secara berlebihan (Potter, 2007). Smith, Gill, Segal & Segal (2008) menjelaskan perbedaan antara stres dan burnout yaitu :

Stress
Burnout
Emosi sangat berlebihan
a. Emosi tumpul
Menghasilkan kondisi yang mendesak dan tindakan yang berlebihan
b. Menghasilkan ketidakberdayaan dan keputusasaan.
c. Kehilangan energy
c. Kehilangan motivasi, cita-cita, dan harapan
d. Menyebabkan gangguan kecemasan
d. Mengarah pada paranoid, sikap acuh tak acuh, dan depresi
e. Kerusakan utama pada fisik
e. Kerusakan utama berupa ketidakstabilan secara emosional

Minggu, 25 Oktober 2015

Tahukah Kamu Apa Itu Burnout?

     Burnout merupakan suatu kondisi psikologis yang dialami individu akibat dari timbulnya stress dalam jangka waktu yang lama dan dengan intensitas yang cukup tinggi, yang ditandai dengan kelelahan fisik, mental, dan emosional, serta rendahnya pengahargaan terhadap diri sendiri yang mengakibatkan individu merasa terpisah dari lingkungannya. Oleh karena itu perlu reaksi untuk menghadapinya, karena jika tidak maka akan muncul gangguan fisik maupun psikologis. Semakin tinggi nilai yang diperoleh maka mengindikasikan bahwa tingkat burnout semakin tinggi, demikian pula semakin rendahnya skor maka tingkat burnout semakin rendah.
     Burnout merupakan kelelahan fisik, mental, dan emosional yang terjadi karena stres yang diderita dalam jangka waktu yang lama, di dalam situasi yang menuntut keterlibatan emosional yang tinggi. Bernardin (dikutip Rosyid, 1996,) menggambarkan burnout sebagai suatu keadaan yang mencerminkan reaksi emosional pada individu yang bekerja pada bidang kemanusiaan (human service), atau bekerja erat dengan masyarakat. Penderitanya banyak dijumpai pada perawat di rumah sakit, pekerja sosial, guru dan para anggota polisi

Awalaan.....

Pada hakikatnya bekerja merupakan bagian dari kehidupan manusia yang bertujuan untuk memperoleh timbal balik yang sesuai dan berguna untuk memenuhi kebutuhannya. Pada masing-masing individu memiliki berbeda-beda dalam mengartikan apa yang dimaksud bekerja. Pada orang dewasa bekerja lebih diartikan pada kegiatan dikantor, sedangkan bagi para pedagang, kegiatan jual beli diartikan sebagai bekerja. Begitupun bagi mahasiswa, yang lebih mengartikan bekerja sebagai belajar dan mengikuti perkuliahan.
Rutinitas mahasiswa yaitu mengikuti perkuliahan membuat seseorang terkadang merasa lelah, kemudia kelelahan ini bertumpuk menjadi stres hingga terkadang dapat mengalami burnout. Burnout dapat terjadi dimanapun termasuk dalam lingkungan kampus bagi mahasiswa. Lingkungan perkuliahan yang dapat mengakibatkan burnout dapat menurunkan motivasi dalam berprestasi.
Burnout merupakan sebuah istilah yang menggambarkan kelelahan secara fisik, emosional dan mental yang terjadi pada seseorang akibat pekerjaan yang terus menerus (Pines & Aronson, 1989). National Safety Council (NSC) tahun 2004 mengatakan bahwa kejenuhan kerja merupakan akibat stres kerja dan beban kerja yang paling umum, gejala khusus pada kejenuhan kerja ini antara lain kebosanan, depresi, pesimisme, kurang konsentrasi, kualitas kerja buruk, ketidakpuasan, keabsenan, dan kesakitan atau penyakit. Beban sks yang dapat dikatakan besar membuat sebagian besar mahasiswa memiliki kecenderungan untuk mengalami burnout.